Jumat, 23 Desember 2011

Bangkok Pattaya - Februari 2011 (Part-1)

Day 1 Jumat (04/02/2011)
Akhirnya, setelah booking ticket Air Asia Promo tgl 18 Mei 2010, akhirnya saya berangkat juga ke Bangkok. Saya berangkat bareng Mulia (rekan kerja yg sedang hamil 5 bulan) & Anne (dulunya rekan satu kantor). Hari Kamis tgl 3 kebetulan libur nasinal Imlek, jadi ada waktu buat main dulu dg anak-anak di rumah. Jumat, senin & selasa cuti ngantor. 
Jumat Jam 10.00 jalan dari rumah naik DAMRIdari terminal kayuringin Bekasi, menuju Bandara Soekarno Hatta, dg tarif Rp 30.000. Jam 11.30 sampai di bandara, makan siang dulu ayan & spaghetti (free goceng) KFC Rp 13.000, minumnya bekel dari rumah. Masuk ke terminal 2D Bandara Soekarno – Hatta, Air Asia punya sistem antrian yang baru, demi mencegah lamanya antrian. Jadi penumpang bisa langsung check-in dengan menggunakan sistem Kiosk Check In yang terletak di depan counter check-in Air Asia. Syarat check-in adalah minimal 1 jam sebelum keberangkatan. Kebetulan sy gak pakai bagasi, & Cuma bawa ransel aja, langsung Cek In & bayar airport tax Rp 150.000. Per awal 2011 bebas fiskal, setelah mengambil Boarding Pass yang dicetak dari kiosk tersebut, langsung bisa masuk ke imigrasi (jangan lupa isi dulu kartu imigrasi yg dikasih petugas air asia nya sblm masuk jalur imigrasi). berhubung flight nya pukul 16.20 dengan menggunakan QZ 7716, sy nyoba nunggu di Mutiara Lounge, gratis fasilitas dari kartu kredit.
Sambil menunggu Anne & Mulia sampai di Bandara, saya santai dulu di Mutiara Lounge, ada snack, minum, makan (sayang udah kenyang makan di KFC), nonton TV, browsing. Sampai akhirnya jam 15.00 sy keluar dari Mutiara Lounge menuju Gate 6 bertemu dg Mulia & Anne.
Pesawat QZ 7716 yang membawa kami ke Bangkok lepas landas tidak tepat waktu, ada penundaan sampai 16.50. Dan tiba di Bangkok pun pukul 20.00.
Tiba di Bangkok saya cukup terperangah dengan bandara Suvarnabhumi International Airport. Bandara yang sangat keren! & jauh sekali untuk mencapai imigrasi dan pengambilan bagasi.
Suvarnabhumi International Airport
Karena kami ga ada yang jemput, maka kami harus menggunakan public transportation untuk mencapai Green House – Khaosan Road, tempat kami akan menginap selama 3 malam. Dan karena ini sudah jam 9 malam, rasanya mengerikan untuk nekat naik bis umum. Mau naik AE (Airport Express) sebenarnya juga bisa, tapi karena ini pertama kali kami ke Khaosan Road, ga tau di mana letak Green House tersebut. Demi keamanan, akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi.
Taxi stand
Description: Description: http://i-rara.com/wp-content/uploads/2010/07/bangkok-5-1-1024x768.jpg
Taksi dan Airport Express bisa ditemukan di level 1. Untuk taksi, keluar melalui pintu 5, level 1. Kami menunjukkan peta resmi dari Green House yang didownload dari website resmi GreenHouse, kepada petugas bandara yang bertugas di counter taksi.
Perjalanan dari Suvarnabhumi International Airport menuju Khaosan Road memakan waktu kurang lebih 45 menit. Sesaat setelah naik, supir taksi menyalakan argo, dimulai dari 35 baht, dan kenaikan nya per 2 baht. Supir taxi bilang Biaya Tol sebesar 80 baht. Total ongkos taksi yang harus dibayar adalah 270 Baht (sesuai argo) ditambah charge Bandara 80 baht, jadi total 430 baht.
Di Jalan, supir taxi bertanya berapa lama kita di Thailand, dan mau kemana saja. Si Bapak memberikan kartu nama. Menawarkan jasa bisa telp kalau perlu diantar, kasih tahu kita tarif taxi argo ke tempat-tempat yg akan kita tuju.
Tiba di Khaosan Road, supir taksi ternyata salah ambil jalan, jadi agak sedikit nyasar (tapi kita jadi tahu hotel-hotel yg pernah direferensikan di internet), sampai akhirnya anne menghubungi pihak hotel, supir taxi yg tanya langsung dimana alamat tepat nya. Ternyata lokasi hotel ada di jalan yg sama, tapi di sisi kiri dari perempatan sebelum Khaosan Road.
Akomodasi
Green House terletak di 84 Soi Rambuttri Road, Banglampoo, Bangkok. Tlp : +66(0)22814293 atau +66(0)26295881. Berhadapan dengan ViengTai Hotel, & bersebelahan dg Sleep Withinn Hotel. Di depan Green House ada minibar & Café. Ruang lobby dan resepsionis Green House tidak terlalu luas, Cukup lah untuk sekedar mengurus urusan check-in/check-out, dan numpang duduk sebentar sambil nungguin proses check-in/check-out. Tepat di depan lobby ada rental internet dg tarif 15 baht / 30 menit atau 20 baht per jam.
Kami dapat kamar di lantai 4 dengan nomer kamar #421. Luas kamar yang kami pesan ini (triple room) ukurannya cukup lah untuk bertiga. Tidak terlalu besar tetapi pas. Fasilitas lain AC, Private bathroom dg Hot Shower, dan … koneksi WIFI gratis !!!
Keadaan kamar bersih, kamar mandi bersih & luas, dan tentunya pake shower. Harga untuk ukuran Triple  room ini, per kamar 630 Baht / malam (seharusnya 740 baht, tapi kita booking pas promo diskon 20%).
Berhubung sepanjang Rambutri Road adalah Bar & Café , maka suara hingar bingar terdengar sampai ke kamar. & baru mulai sepi setelah jam 3 pagi. Kebetulan saya gak terpengaruh dengan keributan, tetep aja bisa tidur pulas. Kasihan Anne, yg jam 3 baru bisa tidur karena berisik.
KhaosanRoad
Setelah menaruh barang, kami memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri Rambutri Road sambil cari Travel untuk booking Tour. Sebelumnya sudah sempet mau booking tour di Roof garden Travel waktu di Jakarta, berhubung lokasi nya jauh, jadi kami cari travel yg terdekat. Akhirnya kami booking tour di pkn tour, dg rincian sbb :
Half Day Floating Market Damnoen Saduek  250 baht, Siam Niramit Show 950 baht (only ticket,tanpa dinner & antar jemput), Full Day Tour River Kwai Kanchanaburi 500 baht, Minivan To Pattaya 300 baht. Total per orang 2000 baht.
Khaosan Road ini merupakan area khusus untuk para backpacker. Banyak hotel budget yang bertebaran dengan fasilitas yang menarik (terutama free WIFI-nya), sepanjang jalan bisa diandalkan untuk night shopping. Dari jualan aksesoris, kaos, makanan, hingga jasa massage dan menggimbalkan rambut pun ada.
Makanan
Setelah selesai booking tour. Perhatian tertuju pada pedagang kaki lima yang menjajakan pad thai 20 baht, sate 10 baht per tusuk, lumpia 25 baht isi 3 dan pancake aneka rasa. Sate terdiri atas 3 macam : ayam, sapi, babi. Satu tusuk harganya 10 Baht. Beberapa penjual sate juga jualan jagung bakar. Ada juga yg berjualan gorengan kalajengking dan serangga2 lainnya, kita gak bisa foto, kalau mau foto bayar 10 baht.
Pad thai adalah mie/kwetiaw/bihun goreng yang dimasak dengan toge, telur, pilihan daging (ayam atau udang), kemudian ditaburi kacang yang sudah ditumbuk dan bubuk cabe ala thailand di atasnya. Kalau lumpia-nya digoreng, kemudian dikasih sambal bangkok. Berhubung sudah makan malam di pesawat kami hanya membeli banana chocolate pancake seharga 25 baht.


Day 2 Sabtu (05/02/2011)
Sabtu pagi  kami tour ke Damnoen Saduak Floating Market jam 7 pagi dan merupakan half day tour tanpa makan siang. Jam 13.30 diperkirakan sudah kembali ke Bangkok.
Jam 5 pagi kami bangun, Jam 6.30 kami jalan jalan liat guest house & hotel yg ada di sepanjang rambutri road. Saya & mulia membeli hot choclate di pinggir jalan seharga 20 baht/gelas. Jam 7.30 minivan  nya baru datang jemput ke Green House.
Minivan mengangkut 15 orang + 1 supir. Pemandunya bule (kurang ramah). Peserta dalam minivan, beberapa turis asia & ada dari eropa juga.
Me and on the way to Damnoen Saduak Floating Market
Damnoen Saduak Floating Market terletak 110 km dari kota Bangkok. Perjalanannya sendiri kurang lebih 1 jam, sampai di tempat semacam dermaga khusus untuk kapal-kapal yang ke floating market tersebut. Melalui kanal-kanal sungai dengan pemandangan rumah-rumah penduduk, kira-kira 1/2 jam kemudian sampailah kita di Damnoen Saduak Floating Market.

Turun dari kapal, jalan dikit melalui beberapa penjual souvenir, lalu tiba di daerah Floating Market-nya.
Dikasih pilihan. Mau ikut naik perahu lebih kecil (cukup untuk 4-5 orang saja per kapal) untuk menyusuri pasar, atau jalan di samping-sampingnya saja. Ya, karena kami niatnya sightseeing, tentu saja yang yang dipilih adalah naik perahu (paddle boat) dg tambahan biaya 150 baht per orang.
Tapi sebelum naik perahu, kami memutuskan untuk menyusuri pasar dari pinggir sungai (hunting sarapan pagi). Ternyata menyusuri dari pinggir sungai pun tidak kalah menarik. Banyak perahu penjual makanan yang “parkir” di pinggir sungai untuk menjajakan makanannya. Dari makanan berat seperti rice noodle, nasi, hingga cemilan yang menyerupai crepes atau kayak apem tapi terbuat dari kelapa.
kami beli spring roll 50 baht dapat 3 pcs. Lalu beli Rice Noodle dg pilihan No Pork, yg masaknya dipisah antara yg pork dg No Pork. Per mangkok kena 30 baht. Harga Air mineral ukuran 600 ml di supermarket 7 eleven 7 baht , diluar supermarket 10 baht per botol.
Sarapan Pagi. Spring Roll & Rice noodle ala thailand
Setelah kenyang, kami pun naik paddle boat, diajak berkeliling Floating market tersebut dari dekat, menyusuri pasar. Bisa sekalian belanja juga lho. Caranya, jika kita mendekat pada satu toko di pinggir sungai, tinggal pilih2 dan tawar menawar, pengemudi perahu akan sabar menanti sampai kita selesai berbelanja. Juga, tak jarang ada penjual dalam perahu mendekati perahu kita untuk menawarkan dagangannya. Jika tertarik, maka perahu penjual tersebut akan berdempetan dengan perahu kita -sambil tetap jalan- dan transaksi terjadi di situ.
Suasana di Damnoen Saduak Floating Market secara dekat

 
Setelah selesai keliling floating market dg paddle boat, kami sudah ditunggu pemandu tour untuk naik boat yg lain, menyusuri sungai yg di kanan kirinya adalah rumah2 penduduk (bukan pasar).
 
Lalu sampailah kami di suatu tempat dimana ada pertunjukan cobra show disana, bagi yg ingin  melihat show Cobra, dikenakan biaya tambahan. Sebelum Ke Cobra Show kami sempat foto bareng dengan teman2 asia yg satu minivan dg kami.
Foto Bersama Teman-teman Asia
Berhubung kami kurang suka dengan ular, sambil menunggu kami membeli buah segar. Per bungkus 20 baht. Saya membeli Nanas, Mulia membeli Jambu Batu & Mangga. Jambu Bangkok, wuih mantap banget. Seger. Yang beda, bubuk cabenya dicampur gula, bukan dicampur garam. Setelah Foto-foto dg gerobak rujak, kita foto foto di kuil sebelah Cobra Show.
  

Setelah Peserta Tour yg melihat pertunjukan Cobra Show selesai, kami naik ke mobil van, dan diantar ke satu taman dekat Khaosan Road (loh … kirain diantar sampai hotel … ternyata semua tour dijemput ke Hotel, pulangnya cm sampai taman di khaosan Road). Jam 1 siang, kami telah tiba di Khaosan Road.
Dari Taman agak bingung, karena kita mau lanjut belanja Chatucak Weekend Market. Pasar Tradisional ini buka nya Cuma hari sabtu & Minggu aja. Pasarnya luas banget. Niat nya mau naik taxi dari Khaosan ke Siam Station, trus dari Siam Station nyambung naik BTS ke Mo Chit Station. Kita Stop d taxi meter yg warna pink. Dia gak langsung nyalain argo. Tapi tanya kita mau kemana. Waktu kita bilang mau ke Siam Station, dia agak berat hati (deket kali ya …) dia tanya memang kita mau kemana. Akhirnya saya tanya kalau ke Catucak pakai taxi berapa, dia jawab 350 baht. Gile … padahal semalam supir taxi dari bandara aja, kasih bocoran kurleb 100 baht klo ke catucak. Kayaknya gak beres nih supir. Akhirnya kita bilang aja, cancel gak jadi naik.
Kita jalan sedikit ke arah halte bus, ada petugas bus yg bisa ditanya kalau mau ke Siam Station naik bus no berapa. Dia bingung (gak ngerti bahasa inggris kali), akhirnya kita kasih unjuk aja peta, kemana yg kita mau. Dia bilang kita naik bus no 15 dari seberang. Lama bus yg ditunggu tidak datang, akhirnya kami putuskan naik taxi langsung ke Catucak. Si Sopir langsung nyalain argo. Dan berapa yg kami keluarkan ? Cuma 115 baht aja di argo nya. Jauh bener ya sama 350 baht yg ditawarkan supir taxi sebelumnya.
Sampai di Catucak, kondisi laper berat. Sebelum hunting oleh-oleh, kita putuskan untuk makan siang dulu. Menu nya : Ikan suir-suir, telur rebus, nugget ikan goreng, kepiting rica, cumi potong kecil. Minumnya air jeruk yg dituang ke dalam batok berisi es batu. Total makan siang 350 baht. Over budget nih.
Setelah perut kenyang, mulailah hunting oleh-oleh. Pasar Catucak luas sekali, lokasinya dipisahkan antara penjual makanan, penjual suvenir, pakaian. Kami membeli suvenir dompet dg gambar gajah dan beberapa baju. Di Pasar Catucak harus pinter nawar, supaya bisa dapat harga yg semurah-murahnya. Harga Suvenir di Catucak lebih murah daripada beli di Tempat wisata (seperti Floating Market). Di Pasar ini Anne sempat membeli kelapa muda dari batok … & rasanya agak aneh … 
 

Selesai dengan oleh-oleh, tujuan selanjutnya adalah Siam Niramit Show. Karena waktu pertunjukan jam 8 malam, sedangkan jam 5 sore kita sudah selesai di Pasar Catucak, kami punya waktu lebih banyak, sehingga, kami ingin mencoba naik MRT / BTS ke lokasi Siam Niramit. Dari MRT Kamphaeng Phet Station, kami membayar 29 baht per orang menuju Thailand Cultural Center Station. MRT di Bangkok sama seperti di Singapore, rapih, bersih, & sistem ticket nya juga by machine, tapi ada loket juga buat yg gak mau antri di machine ticket. Bentuk ticket nya bulat seperti koin buat main carambol. Masuk ke dalam MRT ticket coin disentuhkan pada magnet pintu masuk, pada saat keluar dari MRT, ticket koin dimasukkan ke dalam lobang agar pintu terbuka.
Sampai di Thailand Cultural Center Station kita menunggu di halte bus nya, karena ada Free Shuttle Bus yang disediakan oleh Siam Niramit Show. Jam 17.30 datang minivan dari Siam Niramit menjemput wisatawan yg menunggu di halte. Sekitar 10 menit kami sampai di lokasi Siam Niramit Show. Lokasi yg sangat exclusive. Tidak ada pedagang apapun (baik suvenir maupun makanan). Untuk suvenir khusus dijual di dalam gedung. Untuk makanan harus masuk ke dalam restaurant setelah menunjukkan tiket masuk.
Saya langsung menuju counter ticket untuk menukar voucher Show untuk ber-3. Harga normal ticket beli di counter 1.500 baht for show only (beli ticket di travel agent lokal dapat harga 950 baht, lumayan hemat 550 baht).
Kami harus menunggu 3 jam sampai show dimulai, untung kami sudah membeli makanan untuk makan malam di pasar Catucak, kentang & ayam goreng tepung dg harga 50 baht per porsi(soalnya gak pesen dinner buat nonto Siam Niramit Show), dan ternyata di lokasi ini gak ada yg jual makanan. Kalau kita mau dinner di restaurant harus bayar 350 baht.
Sambil menunggu kami bisa berfoto dengan gajah, kalau mau keliling naik gajah bayar 100 baht per orang. bisa foto juga dengan penari-penari yang nanti akan tampil.

Sambil menunggu malam, kami disuguhkan dengan tarian tarian tradisional khas Thailand.

Jam 7.30 malam mulai memasuki jalur antrian. Btw, disini kamera harus dititip ke counter deposit. Tas kami bener-bener di cek gak ada kamera atau handycame yg masuk. Counter deposit kamera nya tertata rapih sekali, dibedakan warna untuk tempat penyimpanan kamera nya. Jadi maaf aja nih gak bisa kasih lihat foto pertunjukannya … kalian harus nonton langsung kalau mau tahu.
Masuk ke dalam gedung …. Wow … gedung theater yg sangat megah. Mampu menampung 2.000 orang. Jam 8 malam tepat pertunjukan dimulai. Berkisah tentang awal mula Kerajaan di Thailand, lalu adanya perdagangan antara rakyat Thailand dg bangsa China, lalu terjadi perkawinan antara kedua bangsa. Ada juga cerita tentang Surga dan Neraka.  Disuguhkan dengan tari-tarian, kostum yg sangat menarik, efek-efek air, gajah-gajah yg tiba tiba lewat di tengah panggung. Penari-penari yg tiba tiba datang dari atas panggung. Yang agak bikin penasaran, tepat di depan panggung itu dibuat seperti sungai mengalir. Padahal di awal acara, sepertinya tidak ada air disitu, bahkan ada penari-penari di lokasi tsb. Lalu di tengah acara, ada sungai, & salah satu tokoh menceburkan diri ke dalam sungai tersebut. Nanti kalau saya nonton show itu lagi mesti bener-bener dilihat lagi.
Siam Niramit Show selesai jam 9.30 malam. Kami pulang naik taxi ke khaosan road, dg argo 120 baht. Sampai hotel jam 22.30. Kami langsung masuk kamar, persiapan untuk besok pagi, karena jam 06.50 kami harus sudah siap untuk tour ke Kanchanaburi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar